(Bontang, 9 Juli 2019). Hari ke dua Bimbingan Teknis (Bimtek) tahap pertama penyusunan masterplan smart city dan quick win program unggulan Gerakan Menuju 100 Smart City 2019 kembali digelar di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jl. Awang Long, Selasa (9/7/2019) pagi.
Berbeda dengan Bimtek di hari pertama (8/7/2019) kemarin yang didominasi pemaparan narasumber, Bimtek hari ke dua ini menggelar forum diskusi yang dipandu oleh Farid Subkhan (CEO Citiasia Inc.) selaku pembimbing Kota Bontang yang ditunjuk Kemkominfo RI.
Para peserta Bimtek diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasan serta tanggapan terhadap hasil pemikiran yang telah disepakati sebelumnya pada masing-masing kelompok. Hingga satu bulan kedepan, hasil diskusi tersebut masih dapat diubah, ditambahkan ataupun dikurangi untuk penyempurnaan.
Bimtek hari ke dua ini dibagi menjadi dua sesi. Nantinya, hasil diskusi berupa program kerja dan inovasi daerah yang disepakati pada Bimtek tahap pertama ini akan menjadi quick win program unggulan untuk mewujudkan visi gerakan menuju smart city di Kota Bontang.
Di sesi pertama, para peserta yang berasal dari berbagai OPD akan dibagi dalam lima kelompok komponen sesuai dengan tupoksi OPD-nya. Diantaranya meliputi komponen Nature, culture, infrastructure, suprastructure, dan gap analysis.
Dalam diskusi itu setiap kelompok menjabarkan dan menganalisa komponen tersebut menggunakan metode analisis SWOT baik dari faktor eksternal maupun internal, hingga menghasilkan kata kunci untuk menyusun visi smart city.
Sedangkan dalam sesi ke dua, hal serupa pun dilakukan, yakni membagi para peserta ke dalam enam kelompok bidang untuk menghasilkan sekaligus memilih program inovasi daerah terbaik yang akan ditindaklanjuti pada Bimtek smart city tahap kedua nantinya.
Enam bidang tersebut adalah smart government, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment.
Pada sesi ini pula, forum diskusi menghasilkan tiga inovasi daerah yang menjadi quick win program unggulan, yakni sistem informasi Bontang smart city dan super apps pelayanan publik (dashboard smart city), sistem informasi rencana detail tata ruang, serta aplikasi kampung Masdarling (Masyarakat sadar lingkungan) dengan beberapa tambahan fitur inovasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informarika Kota Bontang, Drs. Dasuki, M.Si., menyampaikan apresiasi kepada peserta yang antusias mengukuti Bimtek dari awal pembukaan hingga penutupan. Ia pun berharap masterplan Gerakan Menuju 100 Smart City nantinya dapat segera menyatu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang 2016-2021.
“Saya mengamati dua hari bapak/ibu berdiskusi antusias sekali, ini tahap pertama dari empat tahapan. Mudah-mudahan kita bisa menyusun (masterplan smart city) ini, dan saya mengapresiasi atas nama pemerintah,” ujar Dasuki sesaat sebelum menutup Bimtek. (AG)
PPID Kota Bontang