Luas wilayah Kota Bontang yang hanya 497,57 km2 tersebut terdiri dari wilayah laut seluas 347,77 km2 (69,9%) dan wilayah darat seluas 149,80 km2 (30,10%). Sejak disahkannya Peraturan Daerah Kota Bontang No. 17/2002 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan Bontang Barat pada 16 Agustus 2002, Kota Bontang terbagi menjadi 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Bontang Selatan, Kecamatan Bontang Utara, dan Kecamatan Bontang Barat. Luas masing-masing kecamatan yaitu Kecamatan Bontang Selatan seluas 104,40 km2, Kecamatan Bontang Utara seluas 26,20 km2, dan Bontang Barat seluas 17,20 km2.
Kota Bontang terletak pada jalan trans-Kaltim dan berbatasan langsung dengan selat Makassar, sehingga menguntungkan dalam mendukung interaksi wilayah kota Bontang dengan wilayah lain di luar Kota Bontang.
Klimatologi
Wilayah Kota Bontang memiliki iklim tropis mempunyai seperti iklim di wilayah Indonesia lainnya, yaitu kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada Mei sampai dengan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada November sampai dengan April. Selain itu, iklim Kota Bontang yang terletak di daerah khatulistiwa dipengaruhi oleh angin Muson Barat (November – April) dan angin Muson Timur (Mei – Oktober). Namun, beberapa tahun terakhir ini perubahan dari kemarau ke musim hujan tidak jelas sehingga curah hujan di Kota Bontang cenderung rata sepanjang tahun.
Suhu udara di Kota Bontang berkisar antara 23,00 – 34,00⁰C. Sedangkan kelembaban udara di Kota Bontang rata-rata 52,00 – 98,00% dengan kecepatan angin berkisar antara 10,00 – 18,30 knot. Rata-rata catatan curah hujan Kota Bontang cukup besar, yakni pada kisaran 176,00 – 225,20 mm/th.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa curah hujan bulanan selama 3 (tiga) sebagian besar di atas 100 mm. Hal ini menggambarkan bahwa curah hujannya cukup tinggi sehingga Kota Bontang perlu waspada terhadap bahaya banjir setiap saat. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya teknis pengelolaan DAS agar banjir dapat diantisipasi sejak dini.