Belanja Daerah
Gambaran kebutuhan belanja daerah yang mencakup belanja tidak langsung dan belanja langsung selama 5 tahun kedepan (2016 -2021) dapat diproyeksikan dalam rangka penghitungan kerangka pendanaan pembangunan yang secara rinci disajikan pada Tabel 3.7 tentang Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Kota Bontang 2011 – 2016 dan Tabel 3.8 tentang Proyeksi Total Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Kota Bontang 2011 – 2016. Dalam proyeksi tersebut dibuat asumsi sebagai berikut. Untuk gaji dan tunjangan pegawai naik 5% pada tahun 2018 , dan naik 10% pada tahun 2019-2021. Belanja Langsung naik 5% agar bisa mengimbangi kenaikan inflasi. Belanja lainnya juga naik 5% mengkuti inflasi .
Perhitungan Kerangka Pendanaan
Berdasarkan gambaran pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan, serta gambaran kebutuhan belanja tidak langsung dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama, maka kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kota Bontang dan rencana penggunaannya dapat diproyeksikan untuk lima tahun ke depan hingga berakhirnya masa berlaku RPJMD Kota Bontang 2016-2021. Secara rinci hal ini disajikan pada Tabel 3.9 berikut ini. Berdasarkan data proyeksi sebagaimana tersebut di atas menunjukkan bahwa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kota Bontang selama lima tahun ke depan rata-rata sebesar 72 % dari total penerimaan, dan hal ini tentu saja diharapkan akan berimplikasi positif terhadap pelaksanaan pembangunan di Kota Bontang, karena dengan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah tersebut dapat digunakan sebagai model pemerintah daerah dalam membiayai program-program yang terkait dengan visi misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Bontang sesuai dengan prioritas pembangunan Kota Bontang periode 2016-2021.