(Bontang, 27 Februari 2019). Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Bontang Utara digelar Rabu (27/2) di Auditorium Taman 3 Dimensi, Jl. Awang Long No. 1, Bontang Utara.
Tercatat 300 kegiatan diusulkan pada Musrenbang 2019 yang didominasi bidang infrastruktur sebanyak 287 kegiatan atau 95,7%, sedangkan sisanya merupakan usulan kegiatan pada bidang pendidikan dan kesehatan, sosial kemasyarakatan, dan ekonomi.
Musrenbang Kecamatan Bontang Utara ini dihadiri beberapa Anggota DPRD Kota Bontang, diantaranya Ketua Komisi II H. Ubayya, Setiyoko Waluyo, S.Pd.AUD, Muhammad Dahnial, S.Sos, dan Agus Suhadi, perwakilan OPD Kota Bontang, Lurah se-Kecematan Bontang Utara, unsur Forkopimda, Dirut PDAM, perwakilan perusahaan, dan tim delegasi seluruh kelurahan di lingkungan Kecamatan Bontang Utara.
Mewakili Wali Kota Bontang dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp.Og, Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan (Bapelitbang) Kota Bontang, Drs. Sudi Priyanto, M.Si membuka Musrenbang tingkat Kecamatan Bontang Utara 2019.
Dalam sambutan tertulis, Sudi menyampaikan bahwa kegiatan Musrenbang ini tidak hanya menjadi kegiatan rutinitas tahunan saja, namun merupakan momentum untuk merumuskan prioritas usulan masyarakat.
Musrenbang ini diharapkan telah melalui proses perencanaan yang komprehensif dengan merumuskan strategi perencanaan yang terprogram dengan baik melalui prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi.
“Kami berpesan kepada bapak dan ibu sekalian agar membuat skala prioritas. Skala prioritas yang dimaksud adalah dahulukan usulan yang selaras dengan misi Kota Bontang menjadi Smart City, Green City, dan Creative City. Diluar itu haruslah menyangkut kepentingan orang banyak,” tuturnya.
Diluar itu, Sudi menjelaskan bahwa di 2019 ini pihaknya mulai mengedepankan keterbukaan informasi publik, baik melalui sistem e-musrenbang maupun e-pokir. Sehingga, proses perencanaan e-planning, e-budgeting, dan e-controling yang rencananya akan integrasikan dapat berbasis pada perencanaan.
Tak hanya itu, integrasi sistem berbasis perencanaan ini pun juga akan dihubungkan dengan basis spasial di 2020. “Ini menguntungkan kita, karena Kota Bontang yang relatif kecil membutuhkan daya dukung dari kabupaten tetangga (Kutai Timur dan Kutai Kartanegara), termasuk air bawah tanah kita yang lambat laun volume semakin berkurang,” pungkas Sudi.
“Berdasarkan pendekatan spasial, memungkinkan wilayah Marangkayu (Kukar) untuk kita bangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM). Termasuk bendungan pengendali (Bendali) Suka Rahmat Kecamatan Teluk Pandan (Kutim), disamping untuk cadangan air baku juga sebagai pengendali banjir. karena (banjir) di Kota Bontang disebabkan kiriman dari wilayah yang lebih tinggi,” lanjutnya.
Sementara itu, Camat Bontang Utara, Zemmy Hasz, SE, melalui sambutannya berharap usulan prioritas yang telah disepakati dalam Musrenbang tingkat kecamatan ini mendapat dukungan anggota DPRD kuhusnya Dapil Bontang Utara dan tim delegasi untuk mengawal pada Musrenbang tingkat kota, sehingga usulan prioritas tersebut dapat segera diakomodir. “Tentunya harapan – harapan kita, semua (usulan) dapat terakomodir,” harapnya.
Tak lupa, ia berpesan agar usulan prioritas ditahun berikutnya tidak hanya didominasi bidang infrastruktur, namun perlu penambahan jumlah prioritas pada bidang lainnya. “Selama ini usulan yang berupa infrastruktur itu sangat mendominasi, padahal kita juga butuh usulan – usulan dibidang ekonomi dan sosial. Mudah – mudahan kedepan, dapat diusulkan lagi,” pungkas Zemmy Hasz. (AG)
PPID Kota Bontang