(Bontang, 28 Desember 2017). Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang menggelar Seminar Analisis Hasil Pendaftaran Usaha Sensus Ekonomi 2016, pada hari Kamis (28 /12). Seminar digelar di Gedung Auditorium Taman 3 Dimensi Jl. Awang long No. 1 Kota Bontang.
Hadir dalam seminar ini, Walikota Bontang dr.Hj Neni Moerniaeni , Asisten 1 dan 3, Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur, Forkompinda, para undangan dan peserta seminar. Bertindak sebagai keynote speaker pada acara seminar pagi hari ini adalah dr.Hj Neni moerniaeni.
Dalam laporannya ketua panitia pelaksanaan seminar, Kasi Neraca dan Statistik BPS menyampaikan UU Nomor 16 tahun 1997 Tentang Statistik menjelaskan bahwa BPS berkewajiban melaksanakan sensus ekonomi. Sensus ekonomi tahun 2016 merupakan sensus ekonomi yg ke empat. Tujuan sensus ekonomi ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang perusahaan, sehingga data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk mencari usaha yang potensial terutama dari segi penyerapan tenaga kerja.
Bertindak sebagai moderator pada acara seminar Kepala BPS Kota Bontang, sedangkan sebagai narasumber dr.hj Neni Moerniaeni dan Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur. Di awal pemaparannya Neni menyampaikan bahwa Growth economic di Provinsi Kalimantan Timur kurang baik, yaitu sekitar – 3,8 persen. Salah satu variabel yang berpengaruh adalah kurangnya pemerintah daerah menjalankan kebijakan strategis pembangunan dari pemerintah pusat untuk masyarakat miskin.
Namun di tahun 2017 menunjukkan bahwa Growth economic di Kaltim mulai meningkat, salah satunya karena peran aktif dari Kota Bontang dalam mengakomodir dan mengimplementasikan berbagai kebijakan strategi pembangunan dari pusat seperti, jaringan gas (jargas) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa}. Lebih lanjut Neni juga menyampaikan jika kondisi APBD masih seperti saat ini maka akan sangat sulit bagi Kota Bontang untuk meningkatkan pembangunan , mengingat infrastruktur di Bontang juga tidak sebaik kota kota di Pulau Jawa.
“Sebagai gambaran, data tahun 2016 Indeks pembangunan manusia di kota Bontang meningkat, akan tetapi tidak dibarengi dengan penurunan angka kemiskinan. Untuk tahun 2016 angka kemiskinan di Kota Bontang meningkat sekitar 0.8 persen. meningkatnya angka kemiskinan tersebut, salah satunya dipicu oleh faktor migrasi penduduk ke Bontang,” terang Neni.
Dengan digelarnya seminar ini, diharapkan kita dapat mempergunakan data dan informasi yangg diperoleh dalam sensus 2016 untuk membuka lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi masyarakat di Kota Bontang. Dengan demikian Kota Bontang dapat menggali usaha yangg potensial untuk kemajuan Kota Bontang dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PPID Kota Bontang