Bontang, 23 November 2016). Wakil Wali Kota Bontang membuka Bimtek 10 Program Pokok PKK bagi Tim Peenggerak (TP) PKK Kota, kecamatan dan kelurahan se Kota Bontang pada, Rabu (23/11) kemarin. Bimtek berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang ini diikuti oleh 168 orang TP PKK kota, kecamatan dan kelurahan. 90 (sembilan puluh) persen dari peserta Bimtek adalah pengurus baru.
“Salah satu hal yang melatarbelakangi pelaksaaan Bimtek adalah karena 90 persen pengurus TP PKK Kota Bontang relatif baru sehingga perlu adanya pembinaan. Melalui bimtek ini harapannya Program Kerja Tim Penggerak PKK Kota Bontang Tahun 2016 dan Program Kerja 5 Tahunan Sekretariat dapat dipadukan dengan program kegiatan yang ada di Kantor Pemberdayaan Masyarakat sebagai bentuk dukungan kepada visi dan misi Pemerintah,” jelas Ketua TP. PKK Kota Bontang, Hapidah.
Hapidah juga menuturkan harapannya agar peningkatan SDM ini menjadi bekal pengurus dalam melakukan pembinaan kader PKK serta dapat menggerakkan masyarakat secara langsung sebagai pelaksana 10 Program Pokok PKK. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Tim Penggerak PKK Provinsi Kaltim dengan materi seputar Hasil Rakernas VIII Tahun 2015 dan hasil Rakon Provinsi Kaltim tentang program dan Pokja-Pokja Tahun 2017.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase menyampaikan Pemerintah mendukung penuh kegiatan ini karena sejalan dengan misi Pemerintah yakni, mewujudkan Kota Bontang sebagai smart city. Harapannya adalah dengan meningkatnya kapasitas SDM, keberadaan PKK dapat dirasakan oleh masyarakat.
Kemudian Basri menyebutkan ada 2 permasalahan di tengah masyarakat yang mencuri perhatiannya belakangan yakni, soal perceraian dan narkoba.
“Kasus perceraian yang terjadi di Kota Bontang jumlahnya melebihi standar yang ditetapkan nasional, yaitu 700 kasus dalam setahun. Angka ini mencengangkan dan perlu ditangani segera sehingga bisa langsung diantisipasi. Misal dengan pembekalan/penyuluhan. Kemudian maslaah lainnya adalah jumlah kasus penyalahgunaan narkoba cukup tinggi di masyarakat. Melalui TP. PKK Kota Bontang, Kecamatan dan Kelurahan, saya harap TP PKK dapat mencari solusi bersama Pemerintah untuk menurunkan angka kedua kasus tersebut melalui pemberdayaan masyarakat,” pinta Basri.
Sebelum munutup sambutannya, ia menghimbau peserta bimtek untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya.
“Dengar, catat, maknai kemudian diaplikasikan saat melaksanakan 10 program pokok PKK di masyarakat. Pemerintah akan siap membantu dan memfasilitasi setiap kegiatan PKK karena PKK adalah aset berharga guna memberdayakan potensi kaum perempuan di Kota Bontang,” tutup Basri.
Bagian Humas – PPID Kota Bontang
