(Bontang, 16 Juni 2016). Tingginya peredaran narkoba di Kota Bontang membuat prihatin Wakil Wali Kota Basri Rase. Selaku Ketua BNK Bontang, beliau meminta kepada seluruh kelurahan agar membentuk Satgas Anti Narkoba ditingkat rukun tetangga (RT). Dibentuknya Satgas ini bertujuan untuk meminimalisir perkembangan peredaran “barang” yang menghacurkan masa depan generasi bangsa tersebut.
Wawali Basri Rase menyampaikan, sebagai Kota Industri, Bontang ternyata menduduki urutan kedua terbesar di Kaltim dalam hal peredaran narkoba setelah Samarinda. Hal tersebut dipaparkan saat memberi sambutan dalam acara Safari Ramadan di Masjid An-Namirah Bontang Baru Selasa (14/6) malam. Turut hadir Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Safaruddin dan anggota FKPD Kota Bontang.
“Masalah ini tentu memprihatinkan untuk kita semua. Oleh karena itu perlu kerjasama semua pihak guna meminimalisir peredaran narkoba di Kota Bontang. Saya minta kepada seluruh lurah segera membentuk Satgas Anti Narkoba ditingkat RT,” kata Basri.
Komitmen Pemkot Bontang untuk terus memerangi peredaran narkoba di Kota Taman akan terus dimaksimalkan. Termasuk sangsi tegas kepada pengedar dan pemakainya. Khusus untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Non PNS, Basri kembali menegaskan bahwa tidak ada toleransi jika terbukti menggunakan atau mengedarkan barang haram tersebut.
“Beberapa kali saya telah menyampaikan bahwa jika ada PNS ataupun Non PNS yang terbukti menggunakan atau mengedarkan narkoba, tidak ada ampun untuknya. Sangsinya pasti dipecat,” ungkap Basri.
Karenanya, diperlukan kerjasama semua pihak. Termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersinergi melakukan deteksi dini serta mencegah peredaran narkoba dari lingkup terkecil, rumah tangga dan lingkungan RT. “Pemerintah berharap dan berkomitmen agar kedepan Kota Bontang berada pada posisi terakhir dalam hal peredaran narkoba di Kaltim,” terang Basri.
Sementara itu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Safaruddin dalam sambutannya mengatakan pentingnya kerjasama seluruh lapisan masyarakat dalam mempersempit peredaran narkoba di Bontang dan Kaltim-Kaltara pada umumnya. Mengingat jumlah personil Kepolisian masih sangat terbatas.
“Saat ini teknologi semakin canggih. Bahaya yang mengancam termasuk peredaran narkoba dapat muncul disekeliling kita. Oleh karena itu, saya berharap terjalin kerjasama seluruh lapisan masyarakat. Segera laporkan kepada aparat Kepolisian, apabila ada hal-hal yang mencurigakan. Hal ini sangat penting guna mempersempit pergerakan peredaran narkoba,” pinta Kapolda.
Bagian Humas-PPID Kota Bontang