(Bontang, 29 Januari 2021). Rapat Evaluasi PPKM di Kota Bontang kembali digelar pada Jumat (29/1) siang tadi. Bertempat di Pendopo Rumah Jabatan Walikota Bontang tampak hadir dalam rapat tersebut Sekda Bontang Aji Erlynawati, Tim Gugus beserta perwakilan dari masing-masing kelurahan dan RSUD Kota Bontang.
Membuka rapat tersebut, Sekda Kota Bontang Aji Erlynawati mempersilahkan Bahaudin selaku Kadis Kesehatan untuk menjelaskan secara singkat paparannya terkait perkembangan PPKM dan Covid19 di Kota Bontang.
“Saat ini angka kematian di Kota berkisar diantara usia 50 sampai 69 tahun dengan rata-rata memiliki penyakit bawaan seperti diabetes dan hipertensi,” ungkap Bahaudin.
“Ada Tiga Rumah Sakit rujukan di Bontang yang dapat menampung pasien Covid19, namun saat ini kondisinya sudah penuh semua. Oleh karena itu, saat ini seluruh masyarakat Bontang diharapkan semakin ketat menegakkan disiplin protokol kesehatan,” lanjutnya.
Sementara itu, Aji Erlynawati meminta lurah maupun perwakilannya yang hadir untuk menjelaskan bagaiman kondisi di lapangan dan efektivitasnya masa PPKM saat ini agar dapt mengambil langkah tepat guna meminimalkan masyrakat terpapar Covid19.

Dari beberapa penyampaian oleh Lurah-Lurah yang ada di Kota Bontang, sebagian besar menyampaikan bahwa sosialisasi PPKM sudah dilakukan seperti penyemprotan disinfektan, patroli setiap malam bahkan telah menempelkan sticker di cafe/warung sekitar kelurahan masing-masing dan membagikan brosur kepada pelaku usaha, namun masih belum efektif.
“Untuk kelurahan Loktuan saat ini telah mencapai sekitar 160 kasus. Kami telah sosialisasikan PPKM, namun kami tidak mungkin melarang para pelaku usaha karena mereka pun perlu mencari nafkah,” ujar Muh.Takwin selaku Lurah Loktuan.
“Selain itu, kami berharap ada regulasi yang mewajibkan swab bagi warga yang kontak erat dengan pasien positif covid19, karena masih banyak warga yang tidak mau di swab padahal kontak erat dengan pasien,” terangnya.
Senada dengan penyampaian Lurah Loktuan, perwakilan Kelurahan Guntung pun menambahkan bahwa masih banyak warganya yang tidak mau di swab bahkan tidak mau menggunakan masker. Sedangkan dari Kelurahan Api-Api dan Bontang Kuala mengungkapkan bahwa masih banyak warga yang tidak disiplin dengan protokol kesehatan. Tidak hanya itu, perwakilan Kementerian Agama Kota Bontang pun menuturkan bahwa masih banyak masyarakat yang pro kontra tentang vaksin covid19 sehingga perlu menjadi PR bagi Pemkot Bontang agar masyarakat mendukung program pemerintah untuk mensukseskan vaksinasi covid19 di Kota Bontang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua IDI Bontang dr. Suhardi menerangkan bahwa warga Kota Bontang harus mencari strategi agar memiliki stamina yang kuat untuk memerangi covid19 karena saat ini ada 15 orang dokter dan 600an perawat yang terpapar covid19 di Kota Bontang
“Menurut informasi yang saya baca, Menteri Pendidikan Singapura Lawrence Wong mengungkapkan bahwa pandemi akan berlalu dalam 4-5 tahun kedepan. Jadi, kita harus memiliki stamina yang kuat untuk terhindar dari covid19 selama rentang waktu tersebut. Ini bukan masalah waktu beraktifitas tetapi masalah kerumunan yang harus dikurangi dan kewajibang memakai masker,” jelasnya.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Sekda Kota Bontang Aji Erlynawati menegaskan bahwa PPKM akan semakin diperketat dan diperpanjang hingga dua minggu kedepan.
“Semoga dengan perpanjangan PPKM ini dapat menekan angka penularan covid19 di Kota Bontang, “ tutupnya. (kmf_lusy)
PPID Kota Bontang