PPID UTAMA, BONTANG – Semenjak Covid-19 masuk dan menyebar di Indonesia, tidak terhitung berapa jumlah orang yang terjangkit oleh virus yang menyerang paru-paru ini.
Berdasarkan infografis yang disampaikan oleh Kementrian Kesehatan RI, sampai dengan 20 Januari 2021 sebanyak 939.948 kasus yang telah terkonfirmasi positif, 763.703 dinyatakan sembuh dan 26.857 meninggal dunia.
Kota Bontang juga menjadi salah satu penyumbang dalam angka positif Covid-19 yang ada di Indonesia.
Data terbaru yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kota Bontang, hingga 20 Januari 2021, jumlah kasus positif mencapai 2576 kasus, 1908 diantaranya berhasil sembuh dengan presentase 74,1%, dan 44 lainnya dinyatakan meninggal dengan presentasi 1,7%.
Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Bontang Dasuki, menjadi salah satu yang yang turut masuk dalam daftar positif Covid-19, hingga pada hari Rabu (20/01/2021) ini dinyatakan negatif.
Tidak banyak penyintas Covid-19 yang mau terbuka dan berbagi pengalamannya dalam menghadapi virus asal Wuhan itu.
Dan akhirnya, kami melakukan wawancara singkat terkait kesembuhannya sebagai salah satu penyintas Covid-19 yang berhasil sembuh.
Didiagnosa Demam Berdarah
Bermula dari tidak enak badam, Dasuki sempat memeriksakan keadaannya dengan melakukan pengecekan darah. Trombosit yang rendah, membuat Dasuki akhirnya didiagnosis dengan gejala demam berdarah.
“Tidak pilek, tidak batuk, tetapi pusing, demam tinggi dan badan ga enak. Saya pikir saya masuk angin biasa. Ternyata setelah di swab positif covid.” Ucapnya.
Sudah Menerapkan Protokol Kesehatan
Dasuki juga mengaku sudah menerapkan 3M selama ia menjalan aktifitasnya selama diluar rumah. Namun demikian, pertemuannya dengan salah seorang kawan dalam sebuah pertemuan menjadi celah penyebaran Covid-19 itu sendiri. Beberapa hari kemudian, kawan yang ditemuinya ini terlebih dahulu dinyatakan positif
Menjalani Isolasi di RS PKT
Setelah menjalani uji usap bersama istri dan dinyatakan positif. Keduanya langsung menjalani isolasi kurang lebih selama 10 hari di RS PKT.
Mendukung Kebijakan Pemerintah
Dalam wawancara yang kami lakukan, ia mendukung kebijkan Pemerintah di Kota Taman dalam menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), utamanya pemberlakukan pembatasan tempat kerja perkantoran dengan menerapkan WFH sebanyak 75% dan WFO sebesar 25%.
Hal ini menurutnya dapat menjadi upaya dala menekan penyebaran Covid-19 yang ada di Kota Bontang.
Pesan Untuk Masyarakat
Dasuki dalam kesempatan ini menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada.
Serta tidak takut untuk melaporkan diri jika mendapati gejala Covid-19.
“Saya merasa bersyukur atas kejadian ini. Tubuh saya jadi punya antibodi. 3M menajadi sangat penting dalam hal ini. Dan Swab Test menjadi bukti sah, kita positif atau tidak, maka semakin lama ditunda semakin berbahaya.” Ucapnya.