(Bontang, 28 Maret 2019). Kepengurusan Asosiasi Industri Kerajinan (ASIK) periode 2018-2021 dan penetapan pemakaian batik khas Bontang untuk seluruh OPD di lingkungan Pemkot Bontang resmi disahkan. Seremoni pelantikan dan pengukuhan digelar di Auditorium Taman Tiga Dimensi, Jl. Awang Long, Bontang Utara, Selasa (26/3/2019) pagi.
Tak hanya seremoni, ruang tempat berlangsungnya pelantikan dan pengukuhan pun ditata layaknya galeri yang menampilkan berbagai jenis produk unggulan UKM binaan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Bontang, diantaranya aneka kerajinan tangan dan batik khas Bontang.
Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Bontang dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp.Og., Ketua DPRD Kota Bontang Drs. H. Nursalam, anggota Komisi I DPRD Yanri Dasa DS, S.Pd., Asisten II, kepala dan perwakilan OPD, Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Fahlevi Pangeran, pelaku usaha, dan perwakilan perusahaan.
Mereka tampak antusias melihat bahkan membeli beberapa produk kerajinan tangan dan batik khas Bontang, diantaranya Wali Kota Bontang yang membeli kain batik dan memakainya sepanjang acara berlangsung.
Diawali penampilan tarian kolosal khas Kaltim, prosesi pelantikan pengurus ASIK dilakukan Sekretaris Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Bontang, Dra. Hj. Karlina.
Dalam laporannya, ia mengatakan pembentukan ASIK memiliki tujuan agar semua pelaku pengerajin memiliki wadah dan mendorong semangat kewirausahaan, selanjutnya meningkatkan kualitas dan kreatifitas pengerajin untuk meningkatkan daya saing kerajinan sesuai dengan visi dan misi Pemkot Bontang, dan terakhir memperomosikan hasil produksi kerajinan untuk memperluas pangsa pasar tingkat lokal dan nasional.
Sementara itu, Wali Kota Bontang dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp.Og., dalam sambutannya, berharap kepengurusan baru ASIK periode 2018-2021 dapat segera berkarya mewadahi seluruh pelaku usaha kerajinan dengan program-program kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dijelaskan Neni, Pemkot Bontang telah berupaya melakukan pendampingan terhadap pelaku UKM agar hasil produk dapat memiliki kualitas yang berdaya saing.
Oleh karenanya, Neni menekankan agar pengurus baru ASIK tersebut terus berinovasi disegala aspek, terutama strategi pemasaran dengan memanfaatkan tampilan kemasan yang menarik perhatian.
“Selamat kepada pelaku ekonomi yang diwadahi oleh ASIK, terus berkarya, buktikan ASIK Bontang Jago Pasti Bisa,” tutup Neni.
Usai prosesi pelantikan, secara simbolis Wali Kota Bontang bersama Ketua DPRD menyerahkan bantuan program pembinaan pedagang kaki lima berupa 20 unit rombong dan tenda sejumlah 22 unit kepada pelaku usaha.
Adapun hasil undian penetapan pemakaian batik untuk masing-masing OPD, adalah Batik Etam akan digunakan Sekretariat DPRD, Satpol PP, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB.
Untuk Batik Kuntul Perak digunakan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Diskominfo, Kesbangpol. Kemudian Batik Beras Basah digunakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bapelitbang, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian, dan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan.
Sedangkan Batik Mutiara Kaltim akan digunakan Kecamatan Bontang Utara, Dishub, Bapenda, Disdukcapil, BKP-SDM, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Inspektorat Daerah, dan Disporapar. (AG)
PPID Kota Bontang