(Bontang, 19 Februari 2019). Sebagai wujud komitmen Pemerintah Kota Bontang meningkatkan pariwisata daerah, Senin (18/2) lalu digelar Rapat Koordinasi Perangkat Daerah Bidang Pariwisata Se-Kaltim Tahun 2019 di Rumah Jabatan Walikota Bontang, Jalan Awang long, Kecamatan Bontang Utara.
Rapat Koordinasi (Rakor) ini merupakan kegiatan tahunan yang digelar oleh Kementerian Pariwisata. Rakor sendiri bertujuan untuk menyamakan persepsi seluruh kabupaten/kota di Kaltim baik dari sisi anggaran pengembangan pariwisata, kalender event, maupun keikutsertaan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemprov Kaltim.
Setelah sebelumnya digelar di Kabupaten Paser, kali ini Kota Bontang dipercaya menjadi tuan rumah. Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, S.Si., M.Si, Asisten Deputi of Tourism Destination Development Region 2 Reza Pahlevi, M.Si, Wali Kota Bontang dr. Neni Moerniaeni, Sp.Og., Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase, beberapa Kepala OPD serta Forkopimda Bontang menyambut langsung kedatangan perwakilan 10 Kabupaten/kota se-Kaltim.
Ketua penyelenggara menyampaikan nantinya beberapa pakar diundang untuk memberikan materi kepariwisataan kepada peserta. Di antaranya membangun destinasi wisata Kalimantan timur yang berdaya saing, dan pengelolaan pariwisata yang berdaulat untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Disporapar Bontang, selaku penyelenggara berharap dengan diselenggarakannya Rakor ini, dihasilkan inovasi dan pokok-pokok pemikiran, serta ide yang bersifat strategis untuk langkah kebijakan dan solusi serta kesepakatan sehingga ke depan pembangunan pariwisata di Kalimantan timur semakin baik.
Dalam sambutannya Neni Moerniaeni mengutarakan keseriusannya membangun pariwisata Bontang. Baginya sektor Migas tak bisa menjadi satu-satunya tumpuan ekonomi. Diperlukan juga sebuah rencana pasca Migas.
“Walaupun Kota Bontang ditetapkan sebagai kota gas dan kondensat oleh Pemerintah Kaltim, Kami mempunyai branding, Amazing Khatulistiwa. Kita sekarang sedang memikirkan era pasca Migas, bagaimana salah satunya memacu pariwisata Bontang,” ucap Neni dalam sambutannya malam itu.
Bunda Neni menambahkan bahwa Bontang boleh saja menjadi Kota Industri, tapi harus ramah lingkungan dan menjadi kebanggaan nasional. Hal itu merupakan tekad dari Pemerintah Kota Bontang.
Senada dengan itu, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi menuturkan pentingnya pembangunan infrastruktur kepariwisataan. “Ini adalah asset yang luar biasa, Kalimantan Timur punya banyak objek wisata, tapi jaraknya terlau jauh dan terlalu luas. Oleh karena itu infrastruktur perlu dibangun,” jelas Hadi.
Pariwisata sesungguhnya tidak lepas dari pemberdayaan. Sebagaimana disampaikan Hadi, pariwisata yang mengembangkan sumber daya manusia akan berimbas langsung terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebuah kota.
“Berdasarkan data, Jogjakarta dan Bali selalu masuk 10 besar indeks pembangunan manusia. Di antara analisis mengatakan hal ini disebabkan adanya pariwisata yang membangun sumber daya manusianya. Sehingga kalau kita ingin meningkatkan sebuah bangsa, maka mengembangkan sumber daya manusia, dan membangun pariwisata tentu menjadi hal yang sangat penting,” tandas Hadi.
Diakhir sambutannya, Wakil Gubernur Kaltim bersama Walikota Bontang, ,serta Asisten Deputi memukul beduk menandai dibukanya acara Rakor. Sesuai agenda, acara akan berlangsung selama 3 hari, tanggal 18-20 Februari mendatang. (AF/L)
PPID Kota Bontang