(Bontang, 8 November 2017). Pemerintah Kota Bontang melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat bekerjasama dengan PT.Pupuk Kaltim menggelar Pelatihan Pendampingan Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak pada Selasa (07/09/17).
Pelatihan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. Pupuk Kaltim terhadap masyarakat Kota Bontang.
Bertempat di Gedung PIKA PT Pupuk Kaltim, Jalan Alamanda PC 6, acara ini dihadiri oleh Walikota Bontang Neni Moerniaeni, GM Teknologi PT Pupuk Kaltim Sri Munartiningsih, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang Abdu Safa Muha, perwakilan Kementerian Agama Kota Bontang, dan anggota P2TP2A Kota Bontang.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat menuturkan harapannya agar melalui pelatihan ini akan ada penguatan tata kelola yang ramah terhadap anak dan perempuan sehingga Kota Bontang pantas disebut sebagai Kota Layak Anak (KLA)
Senada, Sri Munartiningsih selaku perwakilan PT. Pupuk Kaltim memberi sambutan dan sekaligus membuka acara pelatihan ini.
Kerjasama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui P2TP2A dengan CSR Pupuk Kaltim adalah sebagai bentuk pendampingan perusahaan dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan petugas dalam menangani korban tindak kekerasan dan juga peran serta masyarakat dalam menyikapi masalah in,i†tutur Sri.
Walikota Bontang Neni Moernaeni selaku Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam sambutannya juga menyampaikan P2TP2A memiliki penanganan yang tepat, cepat dan jelas dalam menghadapi kasus-kasus kekerasan.
Saya berharap agar P2TP2A mempunyai formasi yang jelas, apa yang harus dilakukan, mengerti bagaimana penanganannya apabila menghadapi adanya kasus kekerasan harap Neni
Selain itu saya juga berharap semoga tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bontang ini dapat berkurang, tutup Neni.
Pelatihan tersebut berlangsung dengan antusias yang tinggi dari seluruh anggota P2PT2A. Tentunya lewat pelatihan tersebut, diharapkan dapat diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari sehingga kedepannya dapat mengurangi angka tindak kekerasan di Kota Bontang.
PPID Kota Bontang