(BONTANG, 01 Desember 2016).Gubernur Awang Faroek Ishak memastikan jika Pemerintah Provinsi Kaltim akan mendukung secara total rencana pembangunan kilang di Bontang. Hal itu disampaikan Gubernur saat meninjau lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kilang, pada Rabu (30/11), kemarin.
“Ibu Wali dan pak Wakil saya harap pembangunan kilang ini terus dikawal. Apa saja yang kemarin menjadi tanggungjawab pemerintah kota segera diselesaikan. Saya yakin ibu wali dan pak wakil dapat mengawal ini dengan baik. Kita harus sama – sama mengawal pembangunan kilang sehingga benar – benar dibangun di Bontang,” jelasnya.
Terlebih kata Gubernur, pembangunan kilang yang rencananya akan dilakukan pemerintah pusat itu juga membuat daerah – daerah lainnya ikut – ikutan berminat untuk dibangunkan.
“Informasi terbaru kan Aceh ya yang juga berminat agar kilang itu dibangunkan di sana. Nah, kalau kita tak serius dalam menangkap peluang ini maka dapat beralih ke Aceh. Itulah saya tak akan biarkan. Bontang dan provinsi harus sama – sama serius menangkap peluang ini. Kalau perlu saya siap push pusat agar kilang tetap dibangunkan di Bontang,” jelasnya.
Awang Faroek yakin, pembangunan kilang di Bontang akan terus membuat Kaltim bergairah menjalankan industri yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat. Karena pembangunan kilang ini dipastikan akan memiliki multi effect yang cukup besar kepada perekonomian Kaltim khususnya Bontang.
“Bontang akan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki dua kilang berbeda sekaligus. Yakni kilang gas dan kilang minyak. Kalau sudah begini, jelas yang diuntungkan ya warga Bontang dan Kaltim. Makanya kita harus serius,” terang Awang Faroek.
Sementara itu Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memastikan memastikan kepada Gubernur jika saat ini Pemerintah Kota Bontang terus mengawal pembangunan kilang. Bahkan kata Wali Kota, hal – hal yang sekiranya menjadi penghambat dalam pembangunan dengan cepat dituntaskan.
“Tadi saya sudah sampaikan ke pak Gubernur jika Pemkot Bontang juga serius menangkap peluang dan tawaran pusat untuk membangunkan kilang di Bontang, misalnya soal merevisi perda RTRW. Kita juga sudah lakukan. Tinggal sertifikasi lahan yang akan digunakan masih berjalan. Ini yang saya rasa menjadi tanggungjawab bersama dengan Pertamina dalam hal ini PT Badak dan Badan Pertahanan Nasional. Jadi setelah itu sepenuhnya ada di tangan pemerintah pusat,” jelasnya.
Saat meninjau lokasi lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kilang, Neni memastikan jika pemkot sudah membentuk tim percepatan pembangunan kilang untuk mendukung realisasi kilang refinery. Salah satu tugas yang dikerjakan adalah melakukan review RTRW yang berujung pada revisi, dengan target realisasi Desember 2016.
“Tim ini juga akan melakukan pengurusan jenins perizinan seperti izin prinsip, lingkungan, hingga izin lain yang telah ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD),” jelasnya.
Wali Kota pun berharap, dukungan dari Gubernur Kaltim ini dapat mempercepat pembangunan kilang di Bontang. Apalagi kata dia, sejak diwacanakan Bontang sebagai kota yang akan dibangunkan kilang beberapa dukungan sudah mengalir. Yaitu dari DPR RI, Pertamina dan Pemprov Kaltim.
“Artinya ini dukungan moril yang luar biasa untuk Bontang. Banyak pihak yang terus mendukung agar kilang tetap dibangun di Bontang. Dan alhamdulillah saya dengar di 2017 mendatang, proyek kilang sudah di Groundbreaking- kan,” tutupnya.
Bagian Humas – PPID Kota Bontang