(Bontang, 23 November 2016). Kota Bontang sebagai Kota Maritim Berkebudayaan Industri yang bertumpu pada kualitas SDM dan Lingkungan Hidup untuk kesejahteraan masyarakat, terus menunjukkan eksistensinya dalam melestarikan kearifan seni dan budaya lokal. Salah satunya dengan menggelar Pesta Laut Tahun 2016 di Kelurahan Bontang Kuala dari tanggal 22 – 28 November 2016.
Pesta Laut merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat Bontang Kuala sekaligus penegasan bahwa Bontang tidak hanya dikenal sebagai Kota Industri saja. Akan tetapi juga merupakan kota yang kaya dengan kearifan seni dan budaya lokal serta masyarakat yang berasal dari berbagai suku dan agama di Indonesia namun tetap hidup rukun dan saling menghormati adat istiadat masing-masing.
Hadir sekaligus membuka secara resmi Pesta Laut di Anjungan TPI 1 Kelurahan Bontang Kuala Selasa (23/11) kemarin adalah Wali Kota Bontang Hj Neni Moerniaeni, Wakil Wali Kota Basri Rase, Sekkot HM Syirajudin, Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, Adji Pangeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat, didampingi Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger, Unsur FKPD, anggota DPRD Kota Bontang, tokoh masyarakat Kelurahn Bontang Kuala, perwakilan perusahaan serta ribuan masyarakat yang turut secara hikmad menyaksikan prosesi pembukaan Pesta Laut tahunan ini.
Dalam sambutannya, Neni Moerniaeni menyambut baik dan memberikan apresiasi atas diselenggarakannya Pesta Laut di Kelurahan Bontang Kuala. Harapannya, melalui ritual adat yang dilakukan dalam rangkaian acara Pesta Laut ini dapat mengantarkan Kota Bontang menjadi kota yang semakin lebih baik dan terlepas dari krisis anggaran yang tengah terjadi di Kota Taman.
“Kota Bontang tidak hanya mengandalkan sektor industri saja, akan tetapi kedepan Bontang harus dapat mengandalakan sektor wisatanya sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat. Hal tersebut bukan tidak mungkin terwujud, apa lagi kelurahan Bontang Kuala telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Bontang. Untuk itu, salah satu cara untuk menarik minat wisatawan adalah dengan menjaga lingkungan kelurahan tetap bersih. Saya yakin, dengan lingkungan yang sehat dan bersih Bontang Kuala tidak akan kalah dengan daerah wisata lainnya di Indonesia,” ungkap Neni.
Selanjutnya Neni mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk hadir setiap harinya memeriahkan dan menyaksikan seluruh rangkaian Pesta Laut yang diisi dengan berbagai perlombaan, diantaranya lomba kapal, lomba bersumpit serta festival dangdut dan beberapa ritual adat lainnya.
“Kedepan seluruh kegiatan di Kota Bontang seperti Pesta Laut, Erau Pelas Benua Guntung dan Festival Bahari Tanjung Limau akan dilaksanakan secara bersamaan dan disesuaikan dengan hari musim liburan wisatawan lokal dan mancanegara sehingga mereka dapat berkunjung ke Bontang untuk menyaksikan kegiatan-kegiatan adat istiadat yang kita gelar,’ terangnya.
Sementara Sultan Kutai Kartanegara Ing Marta Dipura melalui Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bontang yang senantiasa memberikan bantuan dan perhatian untuk pelestarian kearifan seni dan budaya lokal di Kota Bontang. Hal ini katanya patut di contoh oleh daerah lain agar kearifan seni dan budaya lokal tidak pudar seiring oleh arus globalisasi seperti saat ini.
“Kami dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Marta Dipura berharap tidak hanya pemerintah saja yang secara rutin mendukung pelestarian kearifan seni dan budaya lokal ini kan tetapi juga perusahaan yang selama ini telah mengeksploitasi kekayaan alam di Kaltim supaya juga turut mendukung apabila ada perhelatan budaya yang diselenggarakan oleh pemerintah,” harapnya
Bagian Humas – PPID Kota Bontang