(Bontang, 14 September 2016). Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kalimantan Timur terus di lakukan. Salah satunya dengan rencana Pembangunan Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional yang airnya akan dialirkan ke wilayah Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, Balikpapan, Samarinda dan Kota Bontang (Tebasabo) dan wilayah Kabupaten Mahakam Hulu.
Untuk Pembangunan SPAM Tebasabo, Pemprov Kaltim membutuhkan bantuan dan dukungan Pemerintah Pusat. Untuk itu, Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak bersama wali kota dan bupati Se Kaltim termasuk Wali Kota Bontang Hj Neni Moerniaeni melakukan audensi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan M Basuki Hadimuljono di Ruang Rapat Utama Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI di Jalan Pattimura Kebayoran Baru Jakarta Selatan Selasa (13/9).
Pada audiensi tersebut, Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak menyampaikan bahwa pembangunan SPAM TABASEBO merupakan salah satu program yang dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat Kaltim. Namun berhasil tidaknya pembangunan proyek ini tentunya membutuhkan kerja sama antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota se Kaltim.
“Besar harapan kami agar pembangunan SPAM Tebasabo ini mendapat dukungan baik secara tekhis maupun pendanaan dari pemerintah pusat, mengingat kebutuhan air bersih untuk masyatakat merupakan salah satu kewajiban yang harus di penuhi oleh pemerintah,” terangnya
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan M Basuki Hadimuljono sangat mendukung rencana pembangunan SPAM Tebasabo ini. Akan tetapi Pemprov Kaltim harus memperhatikan beberapa hal yaitu, asas manfaat dan ekonomis dari pembangunan proyek tersebut. Karena dalam pembangunannya membutuhkan waktu dan biaya sangat besar yakni berkisar 8 triliun.
“Konsep pembangunan SPAM Tebasabo ini sangat baik dan intinya kami dari Kementerian pasti mendukung. Apalagi proyek ini akan mensuplay air bersih untuk masyarakat yang berada di Kaltim, namun sebelumnya kami tentunya akan melakukan kajian teknis terlebih dahulu,” ungkapnya.
Senada dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat ditemui disela-sela pertemuan mengungkapkan dukungannya terhadap pembangunan SPAM Tebasabo ini mengingat Kota Bontang sampai saat ini juga masih memanfaatkan air bawah tanah guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kota Taman.
“Saya berharap pembangunan SPAM ini bisa berjalan sesuai rencana sehingga penggunaan air bawah tanah di Bontang bisa dikurangi. Berhasil tidaknya pembangunan proyek ini membutuhkan dukungan dari Kementerian PU. Menurut saya, Kementrian PU harus mendukung, mengingat Kaltim merupakan penyumbang terbesar APBN, jadi saya yakin anggaran untuk membangun proyek SPAM ini nilainya sangat kecil dibanding apa yang telah Kaltim berikan untuk negara ini,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Neni Moernieni juga menyampaikan bahwa karena selama ini Bontang memanfaatkan air bawah tanah untuk kebutuhan air bersih masrakatnya maka ia telah berpikir untuk menerapkan desanilasi air laur menjadi air tawar yang diperuntukan bagi masyarakat yang bermukim di pulau-pulau dan pesisir wilayah Kota Bontang.
Bagian Humas – PPID Kota Bontang